Peranan Tokoh-Tokoh Reformasi
Pada setiap pergantian
rezim pastilah sejarah mendokumentasikan tokoh-tokoh yang berjasa atas
perubahan rezim pemerintahan itu. Baik tokoh-tokoh reformasi ataupun tokoh-tokoh pergerakan
lain. Misalnya di Indonesia saat peralihan rezim order baru yang
dipimpin Soeharto lengser, sebelum peristiwa besar itu terjadi sudah
muncul orang-orang di luar sistem pemerintahan yang aktif menawarkan
harapan perubahan menuju Indonesia baru.
Tokoh-tokoh reformasi belakang menjadi tokoh yang
menggemparkan dunia politik Indonesia. Mereka hadir dengan berbagai cara
pandang baru yang sedikit banyak mengubah haluan dunia politik Indonesia.
Masa reformasi yang terjadi
beberapa tahun ke belakang bisa jadi merupakan masa-masa perubahan Indonesia
dari segala sisi. Politik, sosial dan ekonomi. Perubahan itu merata di semua
lapisan masyarakat. Dari kalangan atas hingga masyarakat kelas bawah. Ada
masyarakat yang menilai itu sebagai sebuah perubahan positif, dan ada juga
sebagian masyarakat yang justru memandang itu sebagai hal yang negatif.
Kenyataannya, setelah masa-masa
itu, setelah kehadiran tokoh-tokoh reformasi itu, Indonesia mengalami berbagai
konflik lanjutan. Beragam konflik muncul. Konflik yang lama terpendam, semua
menguak dan berebut untuk dicarikan jalan keluarnya.
Keadaan ekonomi, sosial, dan
politik yang masih tidak stabil akibat masa reformasi itu semakin menambah
sulit terselesaikannya masalah-masalah tersebut. Akibatnya, masalah-masalah
kecil yang seharusnya diperhatikan, menjadi sangat terabaikan, dan masalah
besar pun belum bisa diselesaikan dengan sempurna.
Tokoh-tokoh Reformasi
muncul karena mereka gusar akan keadaan perekonomian Indonesia yang tak kunjung
membaik, malahan semakin terpuruk karena dihantam badai krisis moneter
yang melanda Asia Tenggara.
Disokong oleh gelombang
gerakan mahasiswa se-Indonesia yang menuntut Soeharto turun dari kursi
presiden, akhirnya memaksa MPR mencabut mandat tugas presiden. Soeharto
akhirnya menandatangani surat pengunduran diri dari jabatan kepresidenan
dan diserahkan kepada BJ Habibie, yang waktu itu menjabat wakil
presiden. Peristiwa itulah yang dengan seketika banyak memunculkan
tokoh-tokoh reformasi yang kontroversial.
Tokoh-tokoh reformasi yang
pantas disebut sebagai sosok intelektual, berjasa membawa angin
perubahan di Indonesia ini akhirnya mewarnai lembaran jagat perpolitikan
di era reformasi dan benar-benar membawa angin perubahan demokrasi yang
berbeda dengan sebelumnya. Salah satunya adalah pemilihan presiden
secara langsung lewat pemilihan suara oleh masyarakat Indonesia.
Tokoh-tokoh
reformasi tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Abdurrahman
Wahid
Abdurrahman Wahid atau yang akrab
dipanggil Gus Dur, adalah pemimpin Nahdhatul Ulama, sebuah ormas Islam
terbesar di Indonesia. Gus Dur memiliki karisma yang kuat. Selain ulama,
beliau juga negarawan yang memiliki wawasan tentang pentingnya pluralisme
bangsa. Gus Dur adalah salah satu dari tokoh-tokoh reformasi yang membawa
dampak banyak bagi Indonesia.
Gus Dur yang mencentuskan
pertemuan Ciganjur yang dihadiri oleh Megawati, Sir Sultan Hamengkubuwono
X, Amien Rais. Selanjutnya, tokoh-tokoh reformasi yang hadir di Ciganjur
menamai dirinya sebagai kelompok Poros Tengah yang bertekad menggulirkan
agenda reformasi di Indonesia.
Gus Dur juga sebagai
penggagas berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang anggotanya
sebagian besar adalah orang-orang NU. Di PKB, Gus Dur menduduki jabatan
sebagai Ketua Dewan Penasihat, sedangkan ketua umum partai Matori Abdul
Jalil. Partai ini juga banyak melahirkan tokoh-tokoh reformasi dengan
pemikiran kritis.
Pada masa pemilu pertama di
awal orde reformasi, Gus Dur dijagokan menjadi calon presiden RI oleh
tokoh-tokoh reformasi dari PKB dan disokong penuh oleh kelompok Poros
Tengah. Akhirnya, Gus Dur ditunjuk sebagai Presiden RI menggantikan BJ
Habibie, sedangkan Megawati diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Gus
Dur.
Namun di tengah masa
pemerintahnya, Gus Dur dicopot mandatnya oleh MPR. Abdurrahman Wahid
meninggal dunia pada 30 Desember 2009 dan dimakamkan di Jombang.
Tokoh-tokoh reformasi ikut mengantarkannya hingga liang lahat.
2. Sri Sultan
Hamengkubuwono X
Sri Sultan Hamengkubuwono X
merupakan sosok Raja Yogyakarta yang memiliki peran penting
mempersatukan bangsa ini agar tetap bersatu, karena sejak krisis moneter
Indonesia mengalami ancaman disintregrasi. Apalagi, sejak Timor Timur
lepas dari pangkuan ibu pertiwi, memicu timbulnya separatisme di
beberapa tempat di Indonesia.
Banyak yang tidak tahu, bahwa
beliau juga merupakan bagian dari tokoh-tokoh reformasi. Pada masa menjelang
reformasi, Sri Sultan sering turun ke jalan menenangkan demonstran agar
tak bertindak anarkis, terutama di Yogyakarta. Pada waktu itu, hari-hari
menjelang Soeharto turun terjadi aksi huru-hara di Jakarta, Solo, dan
Banjarmasin. Sebagai salah satu dari tokoh-tokoh reformasi, beliau membawa
dampak baik bagi masyarakat Yogyakarta.
Agar aksi anarkis tak
menjalar ke Yogyakarta, Sang Raja ini selalu hadir setiap ada demonstrasi
dan mengunjungi korban-korban kekerasan demo di rumah sakit. Terbukti,
Yogyakarta tetap terkendali walau sempat ada bentrok di sudut kota
seperti di Gejayan, yang menelan korban satu orang. Tapi tetap, tidak
separah di daerah lain. Sebagai salah satu tokoh yang tergabung dalam
tokoh-tokoh reformasi, beliau lebih berperan sebagai pengendali massa.
Berkat itulah, setelah
reformasi, Sri Sultan ditunjuk menjabat Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta bersama Sri Paku Alam IX menggantikan gubernur sebelumnya Sri
Paku Alam VIII yang telah wafat.
3. Megawati
Soekarno Putri
Berbicara mengenai tokoh-tokoh
reformasi tidak sah rasanya jika tidak menyebutkan nama wanita yang satu
ini. Megawati Soekarno Putri merupakan simbol dari perlawan
terhadap rezim orde baru. Saat jabatan ketua PDI digulingkan sepihak oleh
Soeryadi yang disokong oleh rezim orde baru, Megawati mendirikan partai baru
yang diberi nama Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan, sebagai partai
tandingan PDI. Sejak itu, Megawati berjarak dengan rezim Soeharto. Pada
era reformasi, pemeran dalam tokoh-tokoh reformasi ini memiliki peran
yang cukup penting. Beliau merancang kembali nilai-nilai nasionalisme dan
demokrasi. Pada pemilu legislatif, partai yang didirikan Megawati
memperoleh banyak suara, bahkan mengalahkan Golkar. Megawati pun ditunjuk
sebagai wakil presiden mendamping Gus Dur. Dia didukung oleh banyak tokoh-tokoh
reformasi lainnya.
Dua tahun berikutnya,
Megawati naik menjadi presiden menggantikan kedudukan Gus Dur yang
dicopot mandatnya oleh MPR, dan menunjuk Hamzah Haz sebagai wakil
presiden untuk mendampingi Megawati melanjutkan pemerintahan.
4. Amien Rais
Amien Rais merupakan salah satu
dari tokoh-tokoh reformasi yang hadir dari dunia kampus. Amien Rais juga
punya andil dalam menggulingkan rezim Soeharto. Beliau merupakan sosok
pencetus berdirinya kelompok Poros Tengah yang dideklarasikan di
Ciganjur, tempat kediaman Gus Dur. Awal-awal menjelang rezim orde baru runtuh,
Amien Rais selalu turun ke jalan bergabung dengan demonstran
mahasiswa. Orasi-orasi yang dilontarkan Amien Rais begitu cerdas. Beliau
menawarkan perubahan demokrasi Indonesia yang lebih modern.
Saat banyak partai bermunculan
bak cendawan di musim hujan, Amien Rais juga mendeklarasikan partainya,
yakni Partai Amanat Nasional. Pada era reformasi, PAN merupakan salah
satu partai papan atas. Amin Rais juga sempat menjabat ketua MPR.
Alm. Gus Dur memang yang terbaik di hati masyarakat, karena beliau saya berterima kasih banyak atas toleransi tinggi dan humor lucunya
ReplyDeleteTapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa reformasi telah terjadi akibat ketidakteraturan. Oleh karena itulah saya berusaha untuk membuat belajar ujian sma smk online
ReplyDeletenice info
ReplyDelete