TUGAS AGAMA KATHOLIK :
Menjelaskan
makna Galatia 5 Ayat 22-23, Matius 6:9-13, dan Lukas 12 : 6-9
Galatia 5
Ayat 22-23
Terjemahan Baru: Tetapi buah Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Buah Roh Kudus
Buah Roh Kudus (bahasa
Yunani: καρπος, karpos,
"buah"; bahasa
Yunani: πνευματος, pneumatos,
"roh") adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat
nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus. Meskipun tertulis
ada 9 sifat (atau "atribut"), tetapi istilah aslinya dalam bahasa
Yunani untuk "buah"
adalah kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam "Buah",
dengan 9 sifat. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan
seperti pohon, dan di pasal ini Paulus
menjelaskan buah macam apa yang dihasilkan oleh "pohon yang baik"
yaitu orang saleh atau orang benar. Buah ini akan dihasilkan oleh mereka yang
sungguh-sungguh bertobat, yang menjadi pengikut sejatiYesus Kristus. Sebaliknya, jika
seseorang tidak menghasilkan buah ini, ia bukanlah seorang Kristen sejati.
Penyampaian sifat-sifat
buah Roh ini didahului dengan peringatan untuk tidak melakukan "perbuatan
daging" yang diikuti dengan sejumlah sifat-sifat yang buruk, berlawanan
dengan buah Roh.] Sifat-sifat baik dari
buah Roh disampaikan dalam bentuk "pleonasme" yang menurut ahli
retorik George Kennedy adalah "Penggabungan runtunan kata yang mengalir ke
luar dari hatinya (Paulus)" Ini merupakan ciri khas
tulisan Paulus.
Kasih
Kasih "agape" menunjukkan
kehendak hati yang murah hati dan tidak dapat dikuasai yang selalu menginginkan
kebaikan orang lain, tanpa peduli apa yang dilakukan orang itu. Merupakan kasih
yang memberi yang diberikan cuma-cuma tanpa mengharapkan balasan dan tidak
mempertimbangkan nilai pemberiannya. Agape lebih merupakan suatu
pilihan dari pada philos, yang merupakan kasih yang
kebetulan; dan menunjukkan keinginan daripada emosi. Agape menggambarkan kasih Allah
yang tanpa pamrih kepada dunia ini. Kata ini terutama dipakai oleh Paulus dalam suratnya
yang pertama kepada jemaat di Korintus pasal
13 menggambarkan
pengorbanan, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus dengan kematiannya
di kayu salib untuk menebus dosa
manusia, yang tidak memegahkan diri:
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.
Kata "agape",
diterjemahkan dalam Terjemahan
Baru sebagai "kasih akan
semua orang", dipergunakan oleh rasul
Petrus dalam suratnya
yang kedua:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh
berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada
ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan
kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang."
Sukacita
Kata Yunani untuk
"sukacita" adalah chara, yang berasal dari kata charis, yaitu kata Yunani untuk
"rahmat" (lang-en|grace}}). Dalam kaitan ini, "sukacita" (chara)
dihasilkan oleh "rahmat" (charis) Allah. Jadi 'sukacita' ini
bukan kebahagiaan manusia yang sesaat saja, melainkan 'sukacita sejati' yang
bersumber dari Khalik kudus. Merupakan ekspresi dari Roh yang berkembang paling
bagus pada waktu kesusahan. Misalanya, dalam 1
Tesalonika 1:6, jemaat Tesalonika mengalami tekanan berat akibat
penganiayaan; tetapi di tengah kesusahan itu, mereka terus mengalami sukacita
besar.
Kata chara memberi makna sukacita
yang luar biasa karena Roh Kudus bekerja di dalam orang itu. Paulus bahkan
menyebutnya "sukacita Roh Kudus".] Di dalam Kitab
Nehemia 8:11 tertulis:
Sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!
Damai sejahtera
"Damai
sejahtera" ini merupakan hasil penyandaran pada hubungan dengan Allah. Damai ini adalah keadaan
istirahat yang tenang, dihasilkan dari mencari Allah, dan berlawanan dengan
keadaan "kacau balau" (chaos). Kata aslinya dalam bahasa
Yunani "eirene" merupakan terjemahan dari kata bahasa
Ibrani "syalom" (shalom)
yang merupakan ekspresi dari kepenuhan, kesempurnaan
atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun tekanan dari
luar. Kata eirene menegaskan kekuatan
keteraturan yang berlawanan dengan kekacaubalauan.
Kesabaran
(bahasa
Yunani: makrothumia, bahasa
Latin: longanimitas, bahasa
Inggris: patience, forbearance, longsuffering)
Kesabaran dalam bahasa
Yunani aslinya "makrothumia" terdiri dari dua
kata: makros, "panjang,"
dan thumos "temperamen",
yang memberikan makna "kelunakan", "mau menanggung",
"panjang sabar", "tabah", "tahan menderita". Juga
termasuk dalam kata makrothumia ini kekuatan untuk
menanggung aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan orang yang memiliki
kemampuan untuk membalas dendam, tetapi sebaliknya memilih untuk menahan diri.
Kemurahan
Kemurahan bukan hanya berlaku
manis. Orang dapat berbuat murah hati tetapi tidak berperilaku manis. Kelakuan
manis lebih bermakna "dapat diterima", sedangkan kemurahan merupakan
tindakan yang bermanfaat bagi orang lain tanpa peduli tindakan sebelumnya. Kata christotes merupakan perbuatan baik
yang nyata, kelembutan dalam berlaku terhadap yang lain, bersikap penuh rahmat.
Kebaikan
1. Keadaan atau kualitas
untuk bersikap baik
2. Kemuliaan perilaku;
kebajikan
3. Perasaan manis, murah
hati, ringan tangan
4. Bagian terbaik dari
semuanya; Intisari; Kekuatan;
5. Karakter umum yang
dikenali dalam kualitas atau perbuatan.
Kesetiaan
Kesetiaan adalah mendedikasikan
diri kepada sesuatu atau seseorang, misalnya pasangan hidup, atau suatu hal
atau suatu kepercayaan/agama. Menjadi setia membutuhkan tekad pribadi untuk
tidak menyimpang jauh dari komitmen atau janji. Tidak selalu mudah untuk
menjadi setia. Iman Kristen membutuhkan kepercayaan kepada Allah.
Kelemahlembutan
Dalam bahasa Yunani, prautes dikenal sebagai
"kelembahlembutan". New Spirit Filled Life
Bible mendefinisikan
kelemahlembutan sebagai "disposisi yang bertemperamen stabil, tenang,
seimbang dalam roh, tidak sombong, dan dapat menguasai emosi. Kata ini
diterjemahkan sebagai 'kelemahlembutan,' bukan merupakan indikasi kelemahan,
melainkan kemampuan menguasai energi dan kekuatan. Orang yang mempunyai
kualitas ini mampu mengampuni kesalahan, memperbaiki kekeliruan, dan menguasai
jiwanya sendiri dengan baik."
Penguasaan diri
Kata Yunani
"egkrateia" [engkrateia] bermakna "mempunyai kuasa atas"
(kata dasar "krat-" seperti pada kata "demokrat", yang
berarti "pemerintahan"), atau "kepemilikan atas kelakuan
sendiri." Kata yang sama dipergunakan oleh rasul
Petrus dalam suratnya
yang kedua pasal 1:5-7:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh
berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada
ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan
kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang."
Matius 6:9-13
Doa Bapa Kami
9 Karena itu berdoalah demikian:Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,
10 datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mudi bumi seperti di sorga.
11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
1 Full
Life : KARENA ITU BERDOALAH DEMIKIAN.
Nas :
Mat 6:9
Dengan
contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang
Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan
kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan kita
sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa kita harus berdoa secara
singkat saja mengenai kebutuhan kita. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang
malam (Luk 6:12).
2 Full
Life : BAPA KAMI YANG DI SORGA.
Nas :
Mat 6:9
Doa
melibatkan penyembahan kepada Bapa sorgawi.
1)
Sebagai Bapa, Allah mengasihi kita, memperdulikan kita, dan dengan gembira
menyambut persekutuan dan keakraban dengan kita; melalui Kristus kita dapat
menghampiri Dia pada setiap saat untuk menyembah Dia dan membawa persoalan kita
kepada-Nya (ayat Mat 6:25-34).
2) Allah
sebagai Bapa tidak berarti bahwa Dia seperti seorang Bapa manusiawi yang
membiarkan anak-anak-Nya berbuat salah atau yang tidak mendisiplinkan mereka
dengan benar. Allah adalah Bapa yang kudus yang harus menentang dosa. Allah
tidak akan membiarkan dosa sekalipun di dalam diri mereka yang menyebut-Nya
Bapa. Nama-Nya harus "dikuduskan".
3)
Sebagai Bapa sorgawi, Ia dapat memberi berkat dan juga dapat menghukum, menahan
atau memberi, bertindak dengan adil atau dengan murah hati. Cara Allah
menanggapi kita sebagai anak-anak-Nya tergantung pada iman dan ketaatan kita
kepada-Nya.
3 Full
Life : DIKUDUSKANLAH NAMA-MU.
Nas :
Mat 6:9
Hal yang
paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan kita ialah pengudusan nama
Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati,
dimuliakan, dan ditinggikan (bd. Mazm 34:4). Di dalam doa dan kehidupan
sehari-hari kita harus sangat memperhatikan nama baik Allah, gereja-Nya,
Injil-Nya, dan kerajaan-Nya. Melakukan sesuatu yang mencemarkan nama baik Tuhan
merupakan dosa yang sangat hebat sehingga mempermalukan Allah.
4 Full
Life : DATANGLAH KERAJAAN-MU.
Nas :
Mat 6:10
Doa
orang Kristen haruslah berhubungan dengan Kerajaan Allah di bumi sekarang ini
dan dengan perwujudannya pada masa yang akan datang.
1) Kita
harus berdoa untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya serta penegakan
Kerajaan Allah yang abadi di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1; bd. 2Pet
3:10-12; Wahy 20:11; 22:20).
2) Kita
harus berdoa untuk kehadiran dan manifestasi rohani dari Kerajaan Allah
sekarang ini. Hal ini termasuk penyataan kuasa Allah di antara umat-Nya agar
menghancurkan pekerjaan Iblis, menyembuhkan orang sakit, menyelamatkan
jiwa-jiwa yang terhilang, meningkatkan kebenaran dan mencurahkan Roh Kudus atas
umat-Nya
(lihat
art. KERAJAAN ALLAH).
5 Full
Life : JADILAH KEHENDAKMU.
Nas :
Mat 6:10
Berdoa
seperti ini berarti bahwa kita sungguh-sungguh menginginkan kehendak dan maksud
Allah terwujud dalam kehidupan kita dan keluarga kita sesuai dengan rencana-Nya
yang abadi. Kita terutama dapat mengetahui kehendak Allah di dalam Firman-Nya
yang telah dinyatakan, yaitu Alkitab, dan melalui pimpinan Roh Kudus di dalam
hati kita (bd. Rom 8:4-14;
lihat
art. KEHENDAK ALLAH).
Kehendak
Allah terlaksana bila kita berdoa agar "kerajaan-Nya dan
kebenaran-Nya" datang di antara kita (ayat Mat 6:33;
lihat
art. KERAJAAN ALLAH).
6 Full
Life : MAKANAN KAMI YANG SECUKUPNYA.
Nas :
Mat 6:11
Doa juga
harus berisi permohonan tentang kebutuhan pokok sehari-hari (Fili 4:19;
lihat
cat. --> Luk 11:3).
[atau
ref. Luk 11:3]
7 Full
Life : AMPUNILAH ... SEPERTI KAMI JUGA
MENGAMPUNI.
Nas :
Mat 6:12
Doa
harus memperhatikan masalah dosa dan kesediaan untuk mengampuni mereka yang
telah bersalah kepada kita (ayat Mat 6:14-15; Ibr 9:14; 1Yoh 1:9).
8 Full
Life : LEPASKANLAH KAMI DARIPADA YANG
JAHAT.
Nas :
Mat 6:13
Semua
orang percaya merupakan sasaran khusus dari permusuhan Iblis dan maksudnya yang
jahat. Oleh karena itu, kita sekali-kali tidak boleh lupa untuk berdoa agar
kita dibebaskan dari kuasa dan rencana jahatnya
(lihat
cat. --> Luk 11:26;
lihat
cat. --> Luk 18:1;
[atau
ref. Luk 11:26; 18:1]
Luk
22:31; Yoh 17:15; 2Kor 2:11).
Lukas
12 : 6-9
·
12:6 Bukankah burung pipit dijual lima
ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan
Allah,
·
12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung
semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak
burung pipit.
·
12:8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di
depan malaikat-malaikat Allah.
·
12:9 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku
di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.
1.
Janji
pemeliharaan Tuhan secara mendetail.
Hidup
lebih takut kepada Tuhan dari apapun di dunia ini hanya mudah mengucapkannya
tetapi tidak demikian dalam prakteknya, demikian juga hidup tidak munafik atau
berpura-pura. Dalam hal ini Yesus mengingatkan para muridNya agar jangan takut
terhadap apa pun sebagai konsekwensi hidup takut akan Tuhan dan hidup yang
tidak munafik. Bagi orang yang konsisten hidup takut akan Tuhan akan
dipeliharakan. Tetapi sebaliknya, boleh jadi orang yang tidak takut akan Tuhan
serta orang yang hidup munafik kelihatannya aman-aman saja bahkan kelihatan
berhasil dalam hidupnya, namun itu hanya sementara, paling lama selama hidup di
dunia yang singkat ini setelah itu akan mengalami kebinasaan. Oleh karena itu
Yesus mengingatkan agar muridNya jangan takut apapun selain takut kepada Allah.
Jikalau burung pipit yang dijual 5 ekor dua duit juga dipelihara Tuhan, tentu
lebih lagi murid-muiridNya.
2.
Agar
jangan takut mengaku terang-terangan sebagai pengikut Kristus.
Titik
puncak seruan agar tidak takut ini terletak dalam ayat 11-12. Dalam sejarah
gereja ada satu tokok yang bernama Polikarpus. Ia terkenal karena kesetiaan dan
keberaniannya tetap mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya. Walaupun
dia diancam dengan hukuman dibakar hidup-hidup oleh kaisar Roma pada waktu itu
(tahun 155/156), Polikarpus tidak mau menyangkal dan mengutuk Yesus. Akhirnya
ia dibakar hidup-hidup dan mati sebagai martir. Mengapa Polikarpus bersikap
demikian? Apakah dapat dikatakan Polikarpus mati konyol karena tidak berlaku
cerdik? Mungkin dunia menganggap Polikarpus sangat bodoh, seharusnya Polikarpus
menyangkali Yesus saja dengan mulut, tetapi yang penting dalam hati tidak
demikian. Cara ini memang cerdik dan sering dilakukan oleh orang Kristen untuk
membenarkan diri dari rasa bersalah karena telah menyangkal TuhanNya. Mereka
menghibur diri dengan mengatakan yang penting hati. Hati-hati terhadap hal ini.
Iblis itu terlalu cerdik untuk dikalahkan.
Ada
satu contoh mengenai hal ini. Seorang yang bernama Permata yang sudah tamat
SMEA sedang mencari pekerjaan. Mengetahui hal ini, ada keluarga kristen yang
menawarkan dapat membantu menjadi PNS dengan syarat ada KTP beragama tertentu,
yang bukan kristen. Ketika mendapat tawaran tersebut si permata menyanggupi
membuat KTP dengan pembenaran diri bahwa itu hanya KTP, yang penting hati saya
tetap percaya kepada Yesus Kristus, batinnya. Singkat cerita si Permata benar
mendapat pekerjaan menjadi PNS. Ia sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Namun
setelah bekerja lebih kurang 3 bulan ada perubahan yang menyolok. Pertama ia
menanggalkan kalung salib yang selama ini selalu menghiasi lehernya. Kemudian
tidak lama setelah itu, gambar-gambar Tuhan Yesus yang ada di rumah orang tuanya
juga diturunkan, dengan alasan ia malu kalau teman-teman kantornya datang.
Demikian seterusnya dan akhirnya pindah agama. Berdasarkan kisah nyata ini,
kiranya menjadi peringatan kepada kita agar tidak menyangkal Yesus dalam bentuk
apa pun. Sebab sangat jelas dikemukakan dalam ayat 8 dan 9 dan juga dalam
Matius 10:32,33 “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan
mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku
di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga”.
No comments:
Post a Comment