Tuesday 16 January 2018

Makna Galatia 5 Ayat 22-23, Matius 6:9-13, dan Lukas 12 : 6-9


TUGAS AGAMA KATHOLIK :
Menjelaskan makna Galatia 5 Ayat 22-23, Matius 6:9-13, dan Lukas 12 : 6-9

Galatia 5
Ayat 22-23
Terjemahan Baru: Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Buah Roh Kudus
Buah Roh Kudus (bahasa Yunani: καρπος, karpos, "buah"; bahasa Yunani: πνευματος, pneumatos, "roh") adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus. Meskipun tertulis ada 9 sifat (atau "atribut"), tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk "buah" adalah kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam "Buah", dengan 9 sifat. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan seperti pohon, dan di pasal ini Paulus menjelaskan buah macam apa yang dihasilkan oleh "pohon yang baik" yaitu orang saleh atau orang benar. Buah ini akan dihasilkan oleh mereka yang sungguh-sungguh bertobat, yang menjadi pengikut sejatiYesus Kristus. Sebaliknya, jika seseorang tidak menghasilkan buah ini, ia bukanlah seorang Kristen sejati.
Penyampaian sifat-sifat buah Roh ini didahului dengan peringatan untuk tidak melakukan "perbuatan daging" yang diikuti dengan sejumlah sifat-sifat yang buruk, berlawanan dengan buah Roh.] Sifat-sifat baik dari buah Roh disampaikan dalam bentuk "pleonasme" yang menurut ahli retorik George Kennedy adalah "Penggabungan runtunan kata yang mengalir ke luar dari hatinya (Paulus)" Ini merupakan ciri khas tulisan Paulus.
Kasih
 (bahasa Yunani: agape, bahasa Latin: caritas, bahasa Inggris: love, charity)
Kasih "agape" menunjukkan kehendak hati yang murah hati dan tidak dapat dikuasai yang selalu menginginkan kebaikan orang lain, tanpa peduli apa yang dilakukan orang itu. Merupakan kasih yang memberi yang diberikan cuma-cuma tanpa mengharapkan balasan dan tidak mempertimbangkan nilai pemberiannya. Agape lebih merupakan suatu pilihan dari pada philos, yang merupakan kasih yang kebetulan; dan menunjukkan keinginan daripada emosi. Agape menggambarkan kasih Allah yang tanpa pamrih kepada dunia ini. Kata ini terutama dipakai oleh Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus pasal 13 menggambarkan pengorbanan, seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus dengan kematiannya di kayu salib untuk menebus dosa manusia, yang tidak memegahkan diri:
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.
Kata "agape", diterjemahkan dalam Terjemahan Baru sebagai "kasih akan semua orang", dipergunakan oleh rasul Petrus dalam suratnya yang kedua:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang."


Sukacita
(bahasa Yunani: chara, bahasa Latin: gaudium, bahasa Inggris: joy)
Kata Yunani untuk "sukacita" adalah chara, yang berasal dari kata charis, yaitu kata Yunani untuk "rahmat" (lang-en|grace}}). Dalam kaitan ini, "sukacita" (chara) dihasilkan oleh "rahmat" (charis) Allah. Jadi 'sukacita' ini bukan kebahagiaan manusia yang sesaat saja, melainkan 'sukacita sejati' yang bersumber dari Khalik kudus. Merupakan ekspresi dari Roh yang berkembang paling bagus pada waktu kesusahan. Misalanya, dalam 1 Tesalonika 1:6, jemaat Tesalonika mengalami tekanan berat akibat penganiayaan; tetapi di tengah kesusahan itu, mereka terus mengalami sukacita besar.
Kata chara memberi makna sukacita yang luar biasa karena Roh Kudus bekerja di dalam orang itu. Paulus bahkan menyebutnya "sukacita Roh Kudus".] Di dalam Kitab Nehemia 8:11 tertulis:
Sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!

Damai sejahtera
(bahasa Yunani: eirene, bahasa Latin: pax, bahasa Inggris: peace)
"Damai sejahtera" ini merupakan hasil penyandaran pada hubungan dengan Allah. Damai ini adalah keadaan istirahat yang tenang, dihasilkan dari mencari Allah, dan berlawanan dengan keadaan "kacau balau" (chaos). Kata aslinya dalam bahasa Yunani "eirene" merupakan terjemahan dari kata bahasa Ibrani "syalom" (shalom) yang merupakan ekspresi dari kepenuhan, kesempurnaan atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun tekanan dari luar. Kata eirene menegaskan kekuatan keteraturan yang berlawanan dengan kekacaubalauan.

Kesabaran
(bahasa Yunani: makrothumia, bahasa Latin: longanimitas, bahasa Inggris: patience, forbearance, longsuffering)
Kesabaran dalam bahasa Yunani aslinya "makrothumia" terdiri dari dua kata: makros, "panjang," dan thumos "temperamen", yang memberikan makna "kelunakan", "mau menanggung", "panjang sabar", "tabah", "tahan menderita". Juga termasuk dalam kata makrothumia ini kekuatan untuk menanggung aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan orang yang memiliki kemampuan untuk membalas dendam, tetapi sebaliknya memilih untuk menahan diri.

Kemurahan
(bahasa Yunani: chrestotes, bahasa Latin: benignitas, bahasa Inggris: kindness, benignity)
Kemurahan bukan hanya berlaku manis. Orang dapat berbuat murah hati tetapi tidak berperilaku manis. Kelakuan manis lebih bermakna "dapat diterima", sedangkan kemurahan merupakan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain tanpa peduli tindakan sebelumnya. Kata christotes merupakan perbuatan baik yang nyata, kelembutan dalam berlaku terhadap yang lain, bersikap penuh rahmat.
Kebaikan
(bahasa Yunani: agathosune, bahasa Latin: bonitas, bahasa Inggris: goodness)
1.    Keadaan atau kualitas untuk bersikap baik
2.    Kemuliaan perilaku; kebajikan
3.    Perasaan manis, murah hati, ringan tangan
4.    Bagian terbaik dari semuanya; Intisari; Kekuatan;
5.    Karakter umum yang dikenali dalam kualitas atau perbuatan.

Kesetiaan
(bahasa Yunani: pistis, bahasa Latin: fides, bahasa Inggris: faithfulness, faith)
Kesetiaan adalah mendedikasikan diri kepada sesuatu atau seseorang, misalnya pasangan hidup, atau suatu hal atau suatu kepercayaan/agama. Menjadi setia membutuhkan tekad pribadi untuk tidak menyimpang jauh dari komitmen atau janji. Tidak selalu mudah untuk menjadi setia. Iman Kristen membutuhkan kepercayaan kepada Allah.

Kelemahlembutan
(bahasa Yunani: prautes, bahasa Latin: modestia, bahasa Inggris: gentleness, meekness, modesty)
Dalam bahasa Yunani, prautes dikenal sebagai "kelembahlembutan". New Spirit Filled Life Bible mendefinisikan kelemahlembutan sebagai "disposisi yang bertemperamen stabil, tenang, seimbang dalam roh, tidak sombong, dan dapat menguasai emosi. Kata ini diterjemahkan sebagai 'kelemahlembutan,' bukan merupakan indikasi kelemahan, melainkan kemampuan menguasai energi dan kekuatan. Orang yang mempunyai kualitas ini mampu mengampuni kesalahan, memperbaiki kekeliruan, dan menguasai jiwanya sendiri dengan baik."

Penguasaan diri
(bahasa Yunani: egkrateia, bahasa Latin: continentia, bahasa Inggris: self-control, chastity)
Kata Yunani "egkrateia" [engkrateia] bermakna "mempunyai kuasa atas" (kata dasar "krat-" seperti pada kata "demokrat", yang berarti "pemerintahan"), atau "kepemilikan atas kelakuan sendiri." Kata yang sama dipergunakan oleh rasul Petrus dalam suratnya yang kedua pasal 1:5-7:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang."


Matius 6:9-13
Doa Bapa Kami


9 Karena itu berdoalah demikian:Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,

10 datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mudi bumi seperti di sorga.

11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

 1 Full Life : KARENA ITU BERDOALAH DEMIKIAN.
Nas : Mat 6:9
Dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan kita sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa kita harus berdoa secara singkat saja mengenai kebutuhan kita. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (Luk 6:12).
  2 Full Life : BAPA KAMI YANG DI SORGA.
Nas : Mat 6:9
Doa melibatkan penyembahan kepada Bapa sorgawi.
1) Sebagai Bapa, Allah mengasihi kita, memperdulikan kita, dan dengan gembira menyambut persekutuan dan keakraban dengan kita; melalui Kristus kita dapat menghampiri Dia pada setiap saat untuk menyembah Dia dan membawa persoalan kita kepada-Nya (ayat Mat 6:25-34).
2) Allah sebagai Bapa tidak berarti bahwa Dia seperti seorang Bapa manusiawi yang membiarkan anak-anak-Nya berbuat salah atau yang tidak mendisiplinkan mereka dengan benar. Allah adalah Bapa yang kudus yang harus menentang dosa. Allah tidak akan membiarkan dosa sekalipun di dalam diri mereka yang menyebut-Nya Bapa. Nama-Nya harus "dikuduskan".
3) Sebagai Bapa sorgawi, Ia dapat memberi berkat dan juga dapat menghukum, menahan atau memberi, bertindak dengan adil atau dengan murah hati. Cara Allah menanggapi kita sebagai anak-anak-Nya tergantung pada iman dan ketaatan kita kepada-Nya.
  3 Full Life : DIKUDUSKANLAH NAMA-MU.
Nas : Mat 6:9
Hal yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan kita ialah pengudusan nama Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan, dan ditinggikan (bd. Mazm 34:4). Di dalam doa dan kehidupan sehari-hari kita harus sangat memperhatikan nama baik Allah, gereja-Nya, Injil-Nya, dan kerajaan-Nya. Melakukan sesuatu yang mencemarkan nama baik Tuhan merupakan dosa yang sangat hebat sehingga mempermalukan Allah.
  4 Full Life : DATANGLAH KERAJAAN-MU.
Nas : Mat 6:10
Doa orang Kristen haruslah berhubungan dengan Kerajaan Allah di bumi sekarang ini dan dengan perwujudannya pada masa yang akan datang.
1) Kita harus berdoa untuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya serta penegakan Kerajaan Allah yang abadi di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1; bd. 2Pet 3:10-12; Wahy 20:11; 22:20).
2) Kita harus berdoa untuk kehadiran dan manifestasi rohani dari Kerajaan Allah sekarang ini. Hal ini termasuk penyataan kuasa Allah di antara umat-Nya agar menghancurkan pekerjaan Iblis, menyembuhkan orang sakit, menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang, meningkatkan kebenaran dan mencurahkan Roh Kudus atas umat-Nya
(lihat art. KERAJAAN ALLAH).
  5 Full Life : JADILAH KEHENDAKMU.
Nas : Mat 6:10
Berdoa seperti ini berarti bahwa kita sungguh-sungguh menginginkan kehendak dan maksud Allah terwujud dalam kehidupan kita dan keluarga kita sesuai dengan rencana-Nya yang abadi. Kita terutama dapat mengetahui kehendak Allah di dalam Firman-Nya yang telah dinyatakan, yaitu Alkitab, dan melalui pimpinan Roh Kudus di dalam hati kita (bd. Rom 8:4-14;
lihat art. KEHENDAK ALLAH).
Kehendak Allah terlaksana bila kita berdoa agar "kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya" datang di antara kita (ayat Mat 6:33;
lihat art. KERAJAAN ALLAH).
  6 Full Life : MAKANAN KAMI YANG SECUKUPNYA.
Nas : Mat 6:11
Doa juga harus berisi permohonan tentang kebutuhan pokok sehari-hari (Fili 4:19;
lihat cat. --> Luk 11:3).
[atau ref. Luk 11:3]
  7 Full Life : AMPUNILAH ... SEPERTI KAMI JUGA MENGAMPUNI.
Nas : Mat 6:12
Doa harus memperhatikan masalah dosa dan kesediaan untuk mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita (ayat Mat 6:14-15; Ibr 9:14; 1Yoh 1:9).
  8 Full Life : LEPASKANLAH KAMI DARIPADA YANG JAHAT.
Nas : Mat 6:13
Semua orang percaya merupakan sasaran khusus dari permusuhan Iblis dan maksudnya yang jahat. Oleh karena itu, kita sekali-kali tidak boleh lupa untuk berdoa agar kita dibebaskan dari kuasa dan rencana jahatnya
(lihat cat. --> Luk 11:26;
lihat cat. --> Luk 18:1;
[atau ref. Luk 11:26; 18:1]
Luk 22:31; Yoh 17:15; 2Kor 2:11).

Lukas 12 : 6-9
·         12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,
·         12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
·         12:8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.
·         12:9 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.


1.      Janji pemeliharaan Tuhan secara mendetail.

Hidup lebih takut kepada Tuhan dari apapun di dunia ini hanya mudah mengucapkannya tetapi tidak demikian dalam prakteknya, demikian juga hidup tidak munafik atau berpura-pura. Dalam hal ini Yesus mengingatkan para muridNya agar jangan takut terhadap apa pun sebagai konsekwensi hidup takut akan Tuhan dan hidup yang tidak munafik. Bagi orang yang konsisten hidup takut akan Tuhan akan dipeliharakan. Tetapi sebaliknya, boleh jadi orang yang tidak takut akan Tuhan serta orang yang hidup munafik kelihatannya aman-aman saja bahkan kelihatan berhasil dalam hidupnya, namun itu hanya sementara, paling lama selama hidup di dunia yang singkat ini setelah itu akan mengalami kebinasaan. Oleh karena itu Yesus mengingatkan agar muridNya jangan takut apapun selain takut kepada Allah. Jikalau burung pipit yang dijual 5 ekor dua duit juga dipelihara Tuhan, tentu lebih lagi murid-muiridNya.

2.      Agar jangan takut mengaku terang-terangan sebagai pengikut Kristus.

Titik puncak seruan agar tidak takut ini terletak dalam ayat 11-12. Dalam sejarah gereja ada satu tokok yang bernama Polikarpus. Ia terkenal karena kesetiaan dan keberaniannya tetap mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya. Walaupun dia diancam dengan hukuman dibakar hidup-hidup oleh kaisar Roma pada waktu itu (tahun 155/156), Polikarpus tidak mau menyangkal dan mengutuk Yesus. Akhirnya ia dibakar hidup-hidup dan mati sebagai martir. Mengapa Polikarpus bersikap demikian? Apakah dapat dikatakan Polikarpus mati konyol karena tidak berlaku cerdik? Mungkin dunia menganggap Polikarpus sangat bodoh, seharusnya Polikarpus menyangkali Yesus saja dengan mulut, tetapi yang penting dalam hati tidak demikian. Cara ini memang cerdik dan sering dilakukan oleh orang Kristen untuk membenarkan diri dari rasa bersalah karena telah menyangkal TuhanNya. Mereka menghibur diri dengan mengatakan yang penting hati. Hati-hati terhadap hal ini. Iblis itu terlalu cerdik untuk dikalahkan.

Ada satu contoh mengenai hal ini. Seorang yang bernama Permata yang sudah tamat SMEA sedang mencari pekerjaan. Mengetahui hal ini, ada keluarga kristen yang menawarkan dapat membantu menjadi PNS dengan syarat ada KTP beragama tertentu, yang bukan kristen. Ketika mendapat tawaran tersebut si permata menyanggupi membuat KTP dengan pembenaran diri bahwa itu hanya KTP, yang penting hati saya tetap percaya kepada Yesus Kristus, batinnya. Singkat cerita si Permata benar mendapat pekerjaan menjadi PNS. Ia sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Namun setelah bekerja lebih kurang 3 bulan ada perubahan yang menyolok. Pertama ia menanggalkan kalung salib yang selama ini selalu menghiasi lehernya. Kemudian tidak lama setelah itu, gambar-gambar Tuhan Yesus yang ada di rumah orang tuanya juga diturunkan, dengan alasan ia malu kalau teman-teman kantornya datang. Demikian seterusnya dan akhirnya pindah agama. Berdasarkan kisah nyata ini, kiranya menjadi peringatan kepada kita agar tidak menyangkal Yesus dalam bentuk apa pun. Sebab sangat jelas dikemukakan dalam ayat 8 dan 9 dan juga dalam Matius 10:32,33 “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga”.

No comments:

Post a Comment