FISIKA MODERN
1. Munculnya
Fisika Modern
Istilah
fisika modern diperkenalkan karena banyaknya fenomena-fenomena mikroskopis dan
hukum-hukum baru yang ditemukan sejak tahun 1890. Kemajuan teori kinetik tidak
memuaskan bagi kebanyakan para ahli fisika, karena model atom seperti bola
kecil itu dianggap masih belum cukup kelihatannya menentang anggapan mengenai
struktur dibagian dalam atom tersebut. Kenyataannya memang demikian, beberapa
ilmuwan menolak untuk mengakui adanya, sebab atom berarti tidak dapat
dibagi-bagi lagi dan tidak mungkin dibentuk atau tersusun dari partikel lain.
Pendirian begini tidak dapat dirubah lagi dan telah cukup memuaskan pada
periode ini. Mekanika, bunyi, panas, dan mekanika statistika, elektromagnetik,
dan optik semuanya telah mendapat perumusan yang baik dan akibat-akibatnya
telah dikuatkan dengan bermacam-macam cara. Beberapa ahli memperlihatkan bahwa
fisika telah selesai sama sekali, hanya tinggal cara memberi pengukuran yang
lebih teliti dengan bermacam-macam konstanta fisika.
Akan
tetapi kepuasan ini belum waktunya, karena praktis tiap-tiap cabang ilmu fisika
itu diperlihatkan dalam abad ke-20 yang memerlukan peninjauan fundamental
kembali. Pembatasan-pembatasan yang diberikan ternyata telah membukakan jalan
kepada seseorang untuk memperoleh fenomena-fenomena dalam skala atom yang
memberikan indikasi bahwa atom itu lebih kompleks daripada yang dipikirkan
selama abad ke-19. misalnya spektrum atom menunjukkan kebingungan yang
kompleks. Garis-garis dalam spektrum itu telah dapat diukur dengan teliti.
Seperti pada atom hidrogen dan logam-logam alkali, Balmer dan Rydberg telah
dapat menentukan frekuensi-frekuensi dengan hukum empirisnya yang lebih teliti.
Tidak seorangpun dalam tahun 1900-an mempunyai ide, mengapa atom-atom itu
mempunyai spektrum semacam itu, meskipun beberapa ahli fisika mencoba tanpa
berhasil untuk menerangkannya dengan model klasik. Beberapa observasi selama
abad ke-19 menyatakan bahwa atom itu mempunyai struktur dalam yang bersifat
listrik.
Ekperimen
Michelson-Morley yang sangat peka tidak mendapatkan gerak bumi terhadap eter.
Ini berarti tidak mungkin ada eter dan tidak ada pengertian gerak absolut.
Setiap gerak adalah relatif terhadap kerangka acuan khusus yang bukan merupakan
kerangka acuan universal. Eksperimen ini
telah meletakkan dasar bagi teori relativitas khusus Einstein yang dikemukakan
pada tahun 1905, suatu teori yang sukar diterima pada waktu itu, bahkan
Michelson sendiri enggan untuk menerimanya.
Percobaan
Millikan atau dikenal pula sebagai Percobaan oil-drop (1909) saat itu dirancang
untuk mengukur muatan listrik elektron. Rober Millikan melakukan percobaan
tersebut dengan menyimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik
pada suatu tetes kecil minyak yang berada di antara dua buah pelat elektroda.
Dengan mengetahui besarnya medan listrik, muatan pada tetes minyak yang
dijatuhkan (droplet) dapat ditentukan. Dengan mengulangi eksperimen ini sampai
beberapa kali, ia menemukan bahwa nilai-nilai yang terukur selalu kelipatan
dari suatu bilangan yang sama. Ia lalu menginterpretasikan bahwa bilangan ini
adalah muatan dari 1 elektron = 1.602 × 10−19 coulomb (satuan SI untuk muatan
listrik).
Tahun
1923, Millikan mendapat sebagian hadiah Nobel bidang fisika akibat percobaannya
ini. Eksperimen ini sejak saat itu sering kali dicoba dari generasi ke generasi
dari siswa-siswa bidang fisika, walaupun demikian agak sulit dan mahal untuk
melakukan eksperimen ini dengan tepat.
Istilah
fisika modern diperkenalkan karena banyaknya fenomena-fenomena mikroskopis dan
hukum-hukum baru yang ditemukan sejak tahun 1890. Fenomena mikroskopis yaitu
fenomena-fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti elektron,
proton, neutron, atom, dan sebagainya. Ahli fisika telah mencoba
memecahkan persoalan tentang struktur atom, elektron, radiasi dengan fisika
klasik. Namun, tidak berhasil menerangkan fenomena-fenomena tersebut. Karena
itu para ahli fisika mencari ilmu dan model-model lain yang baru. Dengan
didapatnya teori-teori baru yang daat menerangkan fenomena-fenomena mikroskopis
itu, maka fisika telah memperluas ilmu ke arah yang lebih jauh lagi.
Pada
tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk
menjelaskan sebaran intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam. Pada
tahun 1905, Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan menyimpulkan
bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton. Pada tahun
1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi dengan
menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya tentang
gelombang benda.
Mekanika
kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg
mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrödinger menemukan mekanika
gelombang dan persamaan Schrödinger. Schrödinger beberapa kali menunjukkan
bahwa kedua pendekatan tersebut sama.
Heisenberg
merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi
Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927, Paul Dirac
menggabungkan mekanika kuantum dengan relativitas khusus. Dia juga membuka
penggunaan teori operator, termasuk notasi bra-ket yang berpengaruh. Pada tahun
1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk mekanika kuantum
sebagai teori operator.
Mekanika
kuantum sangat berguna untuk menjelaskan apa yang terjadi di level mikroskopik,
misalnya elektron di dalam atom. Atom biasanya digambarkan sebagai sebuah
sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik negatif) beredar seputar
nukleus (yang bermuatan listrik positif). Menurut mekanika kuantum, ketika
sebuah elektron berpindah dari energi level yang lebih tinggi (misalnya n=2) ke
energi level yang lebih rendah (misalnya n=1), energi berupa sebuah cahaya
partikel, foton, dilepaskan:
E
= h. v
di mana E adalah energi
(J), h adalah tetapan Planck, h = 6,63 x 10-34 (Js)
v adalah frekuensi dari cahaya (Hz).
v adalah frekuensi dari cahaya (Hz).
2. Tokoh dan Teori Fisika Modern
Beberapa tokoh yang
kami ungkapkan disini adalah tokoh yang banyak pengaruhnya terhadap fisika
modern, diantaranya:
1.
Albert Einstein (1879-1955)
Einstein,
lahir di Ulm, Jerman. Ia sangat tidak senang pada sekolah-sekolah di Jerman yang
disiplin secara kaku pada waktu itu, karena itu pada usia 16 tahun ia pergi ke
negara Swiss untuk menyelesaikan pelajarannya, kemudian ia memperoleh pekerjaan
yaitu sebagai orang yang memeriksa pemohon paten (hak paten) pada Swiss Patent
Office (Kantor Paten Swiss) di Berne. Kemudian, dalam tahun 1905, gagasannya
yang sudah ada dalam pikirannya bertahun-tahun ketika ia harus memusatkan
perhatiannya untuk pekerjaan lain berbua menjadi tiga makalah pendek.
Pada
waktu itu minat Einstein ialah terutama dalam bidang gravitasi, dan mulai dari
hal yang ditinggalkan Newton lebih dari dua abad yang lalu. Teori Relativitas
Umum Einstein yang diterbitkan dalam tahun 1915, mengaitkan gravitasi dengan
struktur ruang dan waktu. Dalam teori ini, gaya gravitasi dapat dipikirkan
sebagai ruang-waktu yang melengkung di sekitar benda sehingga massa yang
berdekatan cenderung untuk bergerak ke arahnya, sama seperti kelereng yang
menggelinding ke alas lubang yang berbentuk seperti mangkuk. dari teori teori
relativitas umum orang dapat membuat ramalan teoretis, misalnya cahaya harus
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dan ternyata semuanya terbukti secara
eksperimental. Penemuan berikutnya yang menyatakan bahwa semesta ini memuai
ternyata cocok dengan teori. Pada tahun 1917, Einstein mengemukakan penurunan
baru mengenai rumus radiasi benda hitam Planck dengan memperkenalkan gagasan
radiasi yang terstimulasi, suatu gagasan yang buahnya muncul 40 tahun kemudian
sebagai penemuan laser.
2. Max
Planck (1858 - 1947)
Max
Planck dilahirkan di Kiel dan belajar di Munich dan Berlin. Seperti banyak ahli
fisika, ia seorang pemain musik yang baik, selain itu ia juga senang mendaki
gunung. dalam tahun 1900, setelah 6 tahun ia bekerja di Universitas Berlin,
Planck mendapatkan bahwa kunci pemahaman radiasi benda hitam ialah anggapan
bahwa pemancaran dan penyerapan radiasi terjadi dalam kuantum energi hv.
Penemuan yang menghasilkan hadiah Nobel dalam tahun 1918 ini, sekarang dianggap
sebagai tonggak dari fisika modern. Selama bertahun-tahun Max Planck sendiri
menyangsikan kenyataan fisis dari kuantum energi ini. Setelah perang dunia
kedua, Institute itu diberi nama Planck dan ia kembali menjabat kedudukan
presiden sampai akhir hayatnya.
3.
Arthur Holly Compton (1892 - 1962)
Ia
dilahirkan di Ohio dan mengalami pendidikan di Wooster College dan Princeton.
Ketika ia bekerja di Washington University di St. Louis ia menemukan bahwa
panjang gelombng sinar-x bertambah jika mengalami hamburan, dan pada tahun 1923
ia dapat menerangkan hal itu berdasarkan kuantum cahaya. Pekerjaan ini telah
meyakinkan orang akan kebenaran realitas foton, sebenarnya Compton sendirilah
yang mengajukan kata “foton”. Setelah ia menerima hadiah Nobel pada tahun 1927,
Compton bekerja di University of Chicago untuk mempelajari sinar kosmik dan
menolong menjelaskan bahwa sinar ini sebenarnya terdiri dari partikel yang
bergerak cepat (sekarang ternyata bahwa partikel itu adalah inti atom, dan
sebagian besar adalah proton) yang berputar dalam ruang dan bukan sinar gamma.
Ia membuktikan hal ini dengan memperlihatkan bahwa intensitas sinar kosmik
berubah terhadap lintang, dan hal ini hanya dapat diterima jika partikel itu
adalah ion yang lintasannya dipengaruhi oleh medan magnetik bumi. Selama Perang
Dunia II, Compton merupakan salah satu tokoh pimpinan yang mengembangkan bom
atom.
4.
Louis de Broglie (1892 - 1987)
Louis-Victor-Pierre-Raymond,
duc de Broglie, banyak dikenal sebagai Louis de Broglie (15 Agustus 1892–19
Maret 1987), ialah fisikawan Perancis dan pemenang hadiah Nobel. Berasal dari
keluarga Prancis yang dikenal memiliki diplomasi dan kemiliteran yang baik.
Pada mulanya ia adalah siswa sejarah, namun akhirnya ia mengikuti jejak
kakaknya Maurice de Broglie untuk membina karir dalam fisika.
Pada
1924, tesis doktoralnya mengemukakan usulan bahwa benda yang bergerak memiliki
sifat gelombang yang melengkapi sifat partikelnya.
5. Max
Born (1882 - 1970)
Max
Born dilahirkan pada 11 Desember 1882, di Breslau, Jerman (kini Wroclaw,
Polandia). Born belajar fisika di Universitas Breslau, Heidelberg, dan Zürich.
Pada 1909, ia ditunjuk sebagai dosen di Georg-August-Universitaet Goettingen,
di mana ia bekerja sampai 1912, saat ia pindah ke Universitas Chicago. Pada
1915, ia kembali ke Jerman namun harus masuk Militer Jerman. Pada 1919, ia
menjadi guru besar di Universitas Frankfurt-am-Main, dan kemudian profesor di
Göttingen pada 1921 Born meninggal di Göttingen, Jerman pada 5 Januari 1970.
6.
Werner Heisenberg (1901 - 1976)
Werner
Karl Heisenberg (5 Desember 1901 - 1 Februari 1976) adalah seorang ahli teori
sub-atom dari Jerman, pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisika 1932. Werner
Heisenberg dilahirkan pada tanggal 5 Desember 1901 di Würzburg, Jerman.
7.
Niels Bohr (1885 - 1962)
Niels
Bohr (7 Oktober 1885–18 November 1962) adalah seorang ahli fisika dari Denmark
dan pernah meraih hadiah Nobel Fisika pada tahun 1922. Pada tahun 1913 Bohr
telah menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom yang telah
dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang menggambarkan bahwa atom tersusun
dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi oleh orbit elektron. Putranya, Aage
Niels Bohr, juga penerima Hadiah Nobel.
8.
Erwin Schrodinger (1887 -1961)
Erwin
Rudolf Josef Alexander Schrodinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria.
Dilahirkan di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya
berasal dari Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah bimbingan
mantan murid Ludwig Boltzmann.
Schrodinger
menggantikan Max Planck di Berlin pada 1927, namun pada 1933, ketika Nazi berkuasa,
ia meninggalkan Jerman. Dalam tahun itu ia menerima Hadiah Nobel Fisika bersama
dengan Dirac. Pada 1939 sampai 1956 ia bekerja di Institute for Advanced Study
di Dublin, lalu kembali ke Austria.
9.
Richard P. Feynman
Richard
Philips Feynman biasa dipanggil dengan nama kecilnya, Dick. Ia dilahirkan Far
Rockaway, tidak jauh dari kota New York, dan belajar di Massachussetts
Institute of Technology dan Princeton. ia memperoleh Ph.D. dalam tahun 1942 ia
membantu mengembangkan bom atom di Los Alamos, New Mexico bersama dengan ahli
fisika muda lainnya. Ketika perang berakhir, ia pergi ke Cornell dan dalam
tahun 1951 pindah ke California Institute of Technology Feynmenn menerima
hadiah Nobel pada tahun 1965 bersama 2 pioner lain dalam bidang elektrodinamika
kuantum, yaitu Julian Schwinger, juga seorang ahli fisika Amerika. Dan
Sin-Itiro Tomonaga, seorang pakar fisika Jepang.
10.
Wolfgang Pauli (1900 - 1958)
Ia
dilahirkan di Wina. Pada umur 19 tahun ia telah membahas secara terinci
relativitas khusus dan umum yang menarik perhatian Einstein dan tetap merupakan
karya standar dalam bidang itu selama bertahun-tahun. Pauli menerima gelar
doctor dari universitas Munich pada tahun 1922 dan bekerja untuk jangka waktu
pendek di Gotthingen, Copenhagen dan Hamburg sebelum ia menjadi guru besar
fisika di institute teknologi di Zurich, Swiss pada tahun 1928. pada tahun 1925
ia mengajukan usul bahwa bilangan kuantum (ketika itu belum diketahui asal
hukumnya) diperlukan untuk mengkarakterisasi masing-masing elektron atomic dan
bahwa tidak ada dua elektron pada atom yang sama mempunyai seperangkat bilangan
kuantum yang sama. Selama perang berlangsung Pauli berada di Amerika Serikat,
dan menerima hadiah Nobel pada tahun 1945.
11.
Paul A. M. Dirac (1902 - 1984)
Ia
dilahirkan di Bristol, Inggris, dan belajar teknik elektro di sana.
Selanjutnya, ia berganti minat mempelajari matematika dan akhirnya fisika. Ia
memperoleh gelar Ph.D. dari Cambridge pada tahun 1926. setelah ia membaca
makalah Heisenberg yang pertama mengenai mekanika kuantum pada tahun 1925,
Dirac segera merancang teori yang lebih umum dan pada tahun berikutnya ia
merumuskan kaidah Eksklusi Pauli menurut prinsip mekanika kuantum. Ia
mempelajari statistic partikel yang memenuhi prinsip Pauli, seperti elektron..
Dirac memperoleh hadiah Nobel fisika bersama dengan Schrodinger pada tahun
1933. Dirac tetap tinggal di Cambridge sampai tahun 1971 kemudian pindah ke
Florida State University.
12.
Enrico Fermi (1901 - 1954)
Di
dunia ini sangat sedikit orang yang jago fisika teori dan fisika eksperimen
sekaligus. Diantara yang sedikit itu, yang sangat luar biasa adalah Enrico
Fermi. Kemampuan dan kehebatannya tidak diragukan lagi, sehingga namanya
diabadikan diberbagai hal seperti: nama sebuah laboratorium fisika terkenal di
Chicago Amerika Serikat, Fermilab (Fermi National Accelerator Laboratory) yang
telah mencetak banyak peraih Nobel fisika; nama unsur ke-100, Fermium; nama
suatu institut yang melakukan riset dalam bidang fisika nuklir dan fisika
partikel, Enrico Fermi Institute; dan nama hadiah yang paling bergengsi dari
pemerintah Amerika untuk mereka yang melakukan penemuan hebat dalam bidang
energi, atom, molekul, nuklir dan partikel, The Enrico Fermi Award.
Enrico
Fermi dilahirkan pada tanggal 29 September 1901 di Roma, Italia, dari pasangan
Ida de Gattis dan Alberto Fermi.
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
ReplyDeleteFind Harrah's Cherokee Casino & Hotel location in Cherokee, NC 영천 출장샵 near Murphy Address: 5406 거제 출장마사지 North 나주 출장마사지 Carolina 부천 출장안마 Highway 50. Directions · From 파주 출장샵 Map.com